KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN, TAKSONOMI, SISTEMATIKA TUMBUHAN
SERTA HUBUNGAN TAKSONOMI DENGAN ILMU LAINNYA

ABSTRAK
Penulisan ini
berisi tentang Keanekaragaman tumbuhan , Taksonomi, sistematika tumbuhan, dan
hubungan taksonomi dengan ilmu lainnya. Dimana didalam penulisan ini dijelaskan
bahwa kenekaragaman merupakan
ungkapan untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang
dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun
jumlah dan sifat yang nampak pada berbagai tingkatan organisasi
kehidupan. Selain itu dijelaskan pula tentang Taksonomi
tumbuhan yang didalamnya membahas tentang sistematika tumbuhan,
klasifikasi, biosistematik, dan hubungan taksonomi dengan ilmu lainnya.
Sehingga memudahkan kita membedakan antara tumbuhan yang satu dengan yang
lainnya.
PENDAHULUAN
Dalam setiap keanekaragaman tumbuhan, para
ahli botani selalu menghadapi persoalan dalam menentukan tingkat taksonomi
golongan tumbuhan yang dihadapi. Tingkat taksonomi sangat penting karena tampa
adanya tingkatan taksonomi, maka manfaat sistem klasifikasi tidak dapat
diperoleh. Menurut kesepakatan internasional, istilah-istilah untuk menyebut
masing-masing taksonomi bagi tumbuhan itu tempatnya tidak boleh diubah sehingga
masing-masing istilah itu menunjukkan kedudukan atau tingkat dalam hierarki
atau menunjukkan kategorinya dalam sistem klasifikasi. Dalam taksonomi tumbuhan
istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu takson sekaligus mencerminkan
pula di mana posisi dan seberapa tinggi tingkatnya dalam hierarki klasifikasi.
PEMBAHASAN
Keanekaragaman Tumbuhan
Kata
keanekaragaman merupakan ungkapan untuk menggambarkan keadaan
bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam
hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah dan sifat yang nampak pada
berbagai tingkatan organisasi kehidupan seperti ekosistem, jenis, dan genetik.
Nilai keanekaragaman ditentukan dengan menggunakan angka indeks.Dapat dikatakan
bahwa keanekaragaman merupakan suatu gejala yang dapat diamati dan bersifat
universal (umum).
Keanekaragaman
atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya
perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat
lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan
adanya persamaan ciri antara makhluk hidup.
Teori Lamarck dan teori Darwin mengatakan
menjelaskan bahwa jenis-jenis tumbuhan maupun hewan yang ada di muka bumi ini
dari masa ke masa perlahan-lahan akan berubah bentuk kebentuk lainnya. Tidak
ada satu macam jenis tumbuhan yang bentuknya tetap, mlainkan dari masa ke masa
akan mengalami perubahan. Melalui evolusi dari bentuk lama akan dihasilkan
bentuk-bentuk baru yang mungkin bahkan menyimpang dari bentuk-bentuk
sebelumnya.
Kenekaragaman dapat terjadi akibat dipengaruhi oleh faktor
genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik atau faktor
keturunan adalah sifat dari makhluk hidup itu sendiri yang diperoleh dari
induknya. Faktor genetik ditentukan oleh gen atau pembawa
sifat. Faktor lingkungan adalah faktor dari luar makhluk hidup yang
meliputi lingkungan fisik, lingkungan kimia, dan lingkungan biotik. Lingkungan
biotik misalnya suhu, kelembapan cahaya, dan tekanan udara. Lingkungan kimia misalnya
makanan, mineral, keasaman, dan zat kimia buatan. Lingkungan biotik misalnya
microoaganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia..
Keberadaan jumlah makhluk hidup yang luar biasa banyaknya dan
semakin beranekaragam, akhirnya memunculkan disiplin ilmu dalam biologi yang
disebut dengan taksonomi. Bergantung obyek yang diteliti, bilamana
obyeknya adalah hewan maka diistilahkan sebagai taksonomi hewan, jika obyeknya
tumbuhan maka ilmunya disebut taksonomi tumbuhan dan lain sebagainya.Penggunaan
istilah taksonomi dan sistematik seringkali digunakan/ dimaknai sama, tetapi
ada pula yang sedikit membedakannya.
Istilah taksonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari
dua kata yaitu Taxis (penyusunan, penataan0 dan Nomos (aturan, hokum). Istilah
tersebut diperkenalkan pertama kali oleh ahli taksonomi tumbuhan asal Perancis
yaitu A.P de Candolle (1813)
Menurut Lawrance, 1964, Taksonomi adalah suatu ilmu yang
mempelajari identifikasi, tata nama dan klasiifikasi obyek, dan biasanya
terbatas pada obyek biologi. Definisi yang sederhana yaitu, Taksonomi adalah
teori dan praktek pengelompokan organisme.
Stace, 1980, Sukla & Misra, 1979,
Lawrance, 1964; Beranggapan bahwa taksonomi dan sistematik adalah merupakan
sinonim. Singh, 1999 menyatakan bahwa Taksonomi sekarang ini pengertiannya
diperluas sebagai studi tentang penamaan, deskripsi, klasifikasi, identifikasi
dan filogeni.
1.
Taksonomi Tumbuhan
Taksonomi
tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan
contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan
penamaan tumbuhan. Ilmu ini merupakan cabang dari taksonomi. Taksonomi berasal
dari bahasa Yunani yaitu : Taxis yang artinya susunan (arrangement) dan Nomos
artinya aturan (hukum), taksonomi merupakan susunan berdasarkan aturan
tertentu. Klasifikasi tumbuhan adalah bagian dari taksonomi. Ilmu taksonomi
tumbuhan mengalami banyak perubahan cepat semenjak digunakannya berbagai teknik
biologi molekular dalam berbagai kajiannya. Pengelompokan spesies ke dalam
berbagai takson sering kali berubah-ubah tergantung dari sistem klasifikasinya.
Menurut Lawrence
dalam bukunya Taxonomy of Vascular Plants definisi dari taksonomi dengan
perumusan yang lebih sederhana, taksonomi adalah ilmu pengetahuan yang mencakup
identifikasi, tatanama, dan klasifikasi pada obyek biologi yang bila dibatasi
pada tumbuhan saja sering disebut dengan taksonomi tumbuhan.
2. Sistematika Tumbuhan
Sistematika adalah ilmu
yang secara ilmiah mempelajari keanekaragaman makhluk hidup serta sejarah
hubungan kekerabatan evolusi yang ada di antara mereka. Gabungan antara
taksonomi dan filogenetika.
Sistematika
tumbuhan adalah ilmu yang berkaitan sangat erat dengan taksonomi
tumbuhan. Namun demikian, sistematika tumbuhan lebih banyak mempelajari
hubungan tumbuhan dengan proses evolusinya. Dalam
sistematika bantuan ilmu seperti filogeni dan kladistika banyak
berperan. Di sisi lain, taksonomi tumbuhan lebih banyak mempelajari aspek
penanganan sampel-sampel (spesimen) tumbuhan dan pengelompokan (klasifikasi)
berdasarkan contoh-contoh ini.
Klasifikasi
Ø Penempatan tumbuhan kedalam takson tertentu yang sesuai dengan sistem tata
nama
Sistematika
tumbuhan:
1.
Kingdom
2.
Divisio
3.
Sub-divisio
4.
Class / Klas
5.
Sub-class / Sub-klass
6.
Ordo / bangsa
7.
Sub-ordo / sub-bangsa
8.
Familia / suku
9.
Genus / marga
10. Species
/ jenis
Ruang
lingkup taksonomi dan sistematika lingkungan mempelajari tentang macam-macam
keanekaragaman ditinjau dari kekerabatannya. Menurut pengertian baru taksonomi
diberi pengertian sebagai ilmu yang mempelajari tentang teori-teori
klasifikasi, pencirian dan penamaan. Dengan demikian kegiatan taksonomi mencakup
tentang :
1. Dasar-dasar
pencirian
2. Tata cara
pengenalan dan hukum-hukum penamaan
3. Asas-asas
pengaturan tumbuhan dalam golongan atau kesatuan kelasnya secara ideal.
Biosistematik
·
Biosistematik menurut Camp dan Gilly (1943) menekankan pada
penentuan batasan kesatuan biotik alami dan menerapkan pada nila-nilai unit
suatu sistem penamaan yang memadai ini kepada tugas pemberitahuan informasi
yang tepat tentang batasan yang ditentukan hubungan kekerabatan, variabilitas
dan struktur dinamikanya.
·
Biosistematik menurut Clausen (1945), ia memandang bahwa
genetika, morfologi komperatif dan ekologi sebagai sediaan data yang
diperlukan, diambil dan diterapkan secara kolektif untuk studi dari spesiasi
untuk mengambil suatu keputusan biosistematisnya.
Kunci
Taksonomi
Kunci adalah
suatu proses yang digunakan untuk dentifikasi tumbuhan yang belum diketahui
namanya. Skema proses ini sering disebut kunci taksonomi. Nomenklatur adalah
penerapan teknik penamaan tumbuhan sesuai dengan peraturan-peraturan yang
tertera di dalam Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan (KITT)
Hubungan Taksonomi dengan Ilmu Pengetahuan Lainnya
Ilmu
taksonomi mempunyai beberapa tugas yaitu:
1.
Menyediakan jalan untuk memungkinkan orang untuk mengadakan pengenaian,
penentuan atau pendeterminasian semua jenis tumbuhan yang ada didunia ini.
Untuk itu para ahli sistematik telah menciptakan sistem tatanama ilmiah yang
universal, menyusun kunci determinasi, menghimpun koleksi spesimen acuan dan
lain-lain.
2.
Pengumpulan semua data yang lengkap untuk dipertalakan secara teratur sehingga
memungkinkan orang menarik keuntungan dari pengetahuan yang ada dengan cepat.
3.
Menciptakan terciptanya sistem klasifikasi yang tersusun sedemikian rupa dan
mencerminkan dekatnya hubungan kekerabatan alamiah diantara tumbuhan, yang
sekaligus harus pula dapat mengungkapkan jalannya evolusi tumbuhan.
4. Dari
segala pengetahuan yang sudah tercapai ini dilakukan pengkajian analisis dan
disintesiskan kembali untuk memperoleh pengertian dasar ilmiah dari
keanekaragaman dan hubungan kekerabatan tumbuhan dan untuk mengetahui bagaimana
mekanisme pendekatannya.
Mata rantai
hubungan ilmu-ilmu lain dengan taksonomi tidaklah hanya masalah nama, peraturan
pemberian nama yang benar secara internasional dan penggolongan saja, melainkan
juga menentukan hubungan kekerabatan antar tumbuahan. Sehingga, ini penting
untuk ilmu-ilmu terapan, seperti pertanian, kehutanan, farmasi, dan ilmu
lainnya. Penggolongan tumbuhan harus dilengkapi dengan suatu dasar yang mantap
dari ilmu-ilmu yang termasuk biologi, misalnya morfologi, anatomi, sitologi,
embriologi, fisiologi, fitokimia, genetika, ekologi, fitogeografi, dan
lain-lainnya.
Taksonomi
merupakan dasar dari ilmu-ilmu lain, tetapi perkembangan taksonomi juga
tergantung pula dari perkembangan ilmu-ilmu tadi. Klasifikasi yang baik dapat
merupakan pedoman pencarian problem-problem penelitian biologi, serta
bidang-bidang ilmu lainnya. Oleh karena itu para ahli taksonomi mempunyai
tanggung jawab berat dalam membuat sistem klasifikasi yang dapat menjadi
pedoman secara umum bagi ilmu lainnya.
KESIMPULAN




1. Dasar-dasar
pencirian
2. Tata cara
pengenalan dan hukum-hukum penamaan
3. Asas-asas
pengaturan tumbuhan dalam golongan atau kesatuan kelasnya secara ideal.

1.
Menyediakan jalan untuk memungkinkan orang untuk mengadakan
pengenaian, semua jenis tumbuhan yang
ada didunia ini.
2.
Pengumpulan semua data yang lengkap untuk dipertalakan secara
teratur sehingga memungkinkan orang menarik keuntungan dari pengetahuan yang
ada dengan cepat.
3.
Menciptakan terciptanya sistem klasifikasi yang tersusun
sedemikian rupa dan mencerminkan dekatnya hubungan kekerabatan alamiah diantara
tumbuhan, yang sekaligus harus pula dapat mengungkapkan jalannya evolusi
tumbuhan.
4.
Dari segala pengetahuan yang sudah tercapai ini dilakukan
pengkajian analisis dan disintesiskan kembali untuk memperoleh pengertian dasar
ilmiah dari keanekaragaman dan hubungan kekerabatan tumbuhan dan untuk
mengetahui bagaimana mekanisme pendekatannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar